Dalam lingkungan masyarakat dapat dilihat bahwa ada pembeda-bedaan yang berlaku dan diterima secara luas oleh masyarakat. Perbedaan itu tidak hanya muncul dari sisi jabatan tanggung jawab sosial saja, namun juga terjadi akibat perbedaan ciri fisik, keyakinan dan lain-lain. Perbedaan ras, suku, agama, pendidikan, jenis kelamin, usia atau umur, kemampuan, tinggi badan, cakep jelek, dan lain sebagainya juga membedakan manusia yang satu dengan yang lain. Beragamnya orang yang ada di suatu lingkungan akan memunculkan stratifikasi sosial (pengkelas-kelasan) atau diferensiasi sosial (pembeda-bedaan).
Perbedaan status sosial di
masyarakat tentunya akan diikuti pula oleh perbedaan peran yangdimiliki
sesuai dengan status sosial yang melekat pada diri seseorang.
Perbedaan-perbedaan inilah yang menimbulkan setiap individu dalam suatu
masyarakat menimbulkan adanya pelapisan sosial atau yang lebih dikenal
dengan stratifikasi social.
Sosial ekonomi dapat juga diartikan sebagai
suatu keadaan atau kedudukan yang diatur secara sosial dan menetapkan seseorang
dalam posisi tertentu dalam struktur masyarakat. Pemberian posisi ini disertai
pula seperangkat hak dan kewajiban yang harus dipenuhi sipembawa status
misalnya, pendapatan, dan pekerjaan. Status sosial ekonomi orang tua sangat
berdampak bagi pemenuhan kebutuhan keluarga dalam mencapai standar hidup yang
sejahtera dan mencapai kesehatan yang maksimal. Di dalam kehidupan bermasyarakat
terdapat pembeda posisi atau kedudukan seseorang maupun kelompok di dalam
struktur sosial tertentu.
Tingkatan masyarakat dari yang tinggi ke yang
lebih rendah dengan mengacu padapengelompokkan menurut kekayaan Kelas sosial
biasa digunakan hanya untuklapisan berdasarkan unsur ekonomis. Diantara lapisan
atasan dengan yang terendah, terdapat lapisan yang jumlahnya relatif banyak.
Biasanya lapisan atasan,tidak hanya memiliki satu macam saja apa yang dihargai
oleh masyarakat. Akan tetapi kedudukannya yang tinggi itu bersifat kumulatif.
Artinya, mereka yang mempunyai uang lebih banyak, akan lebih mudah sekali
mendapatkan tanah,kekuasaan dan mungkin juga kehormatan.
Setiap manusia memiliki status atau kedudukan dan peranan
sosial tertentu sesuai dengan struktur sosial dan pola-pola pergaulan hidup di
masyarakat. kedudukan menentukan peran, dan peran menentukan perbuatan
(perilaku). Semakin banyak kedudukan dan peranan seseorang, semakin beragam
pula interaksinya dengan orang lain. Interaksi seseorang berada dalam struktur
hierarki, sedangkan peranannya berada dalam setiap unsur-unsur social tadi.
Jadi hubungan antara status dan peranan adalah bahwastatus atau kedudukan
merupakan posisi seseorang dalam struktur hierarki, sedangkan peranan merupakan
perilaku actual dari status.
Berdasarkan pendapat para ahli diatas, maka
dapat di simpulkan bahwa pada dasarnya kelas sosial ekonomi adalah status atau
kedudukan seseorang dimasyarakat, di mana berdasarkan pada pembedaan masyarakat
ke dalam kelas-kelas secara vertikal, yang diwujudkan dengan adanya tingkatan
masyarakat dari yang tinggi ke yang rendah dengan mengacu pada pengelompokan
menurut kekayaan.
Beberapa kondisi umum yang
mendorong terciptanya stratifikasi sosial dalam masyarakat adalah sebagai
berikut.
A. Perbedaan ras dan budaya. Ketidaksamaan ciri biologis,
seperti warna kulit, latar belakang etnis, dan budaya telah mengarah pada
lahirnya stratifikasi dalam masyarakat. Dalam hal ini biasanya akan terjadi
penguasaan grup yang satu terhadap grup yang lain.
B. Pembagian tugas dalam hampir semua masyarakat
menunjukkan sistem pembagian tugas yang bersifat spesialisasi. Posisi-posisi
dalam spesialisasi ini berkaitan dengan perbedaan fungsi stratifikasi dan
kekuasaan dari order sosial yang muncul.
C. Kejarangan. Stratifikasi lambat laun terjadi, karena
alokasi hak dan kekuasaan yang jarang atau langka. Kelangkaan ini terasa
apabila masyarakat mulai membedakan posisi, alatalat kekuasaan, dan
fungsi-fungsi yang ada dalam waktu yang sama. Jadi, suatu kondisi yang
mengandung perbedaan hak dan kesempatan di antara para anggota dapat
menciptakan stratifikasi.